Teoriku tentang Bulan
dulu saat aku main sama kakak di malam hari, kita selalu memandang bulan secara bersama-sama, berlarian kesana kemari. kemudian kakakku berkata "bulan itu selalu mengikuti kita, jika kita berjalan maka bulan mengikuti kita dari belakang". sejak itu aku percaya kalo bulan selalu mengikutiku disetiap malamku.
*selintas cerita di atas terlihat seperti kata-kata di film, tapi itulah realistisnya
hari demi hari berlalu, malam demi malam berjalan, kita pun bertambah usia, semakin hari hubungan kita semakin merenggang, tanpa kita sadari kita melupakan teori bulan yang kita buat sendiri.
semenjak kelas 6 MI, tiap kali berangkat dan sehabis sholat subuh di masjid aku selalu memandang bulan dan bintang bintang, melihat rasio bintang, melihat bentuk bulan. selalu ada aura yang beda di setiap saat.
aku telah dewasa, melanjutkan kuliah di surabaya, kakakku pergi ke malaisyia. aku terkejut ketika datang pertama kali ke surabaya. aku melihat langit malam dan tak kutemui bulan dan bintang bintang, yang ku temui hanya cahaya merah. apakah bulan dan bintang malu padaku? ataukah bulan mengikuti kakakku bukan mengikuti aku? jarang sekali ku temui bintang dan bulan.
malam demi malam berlalu, tiap kali sehabis wudhu pasti ku berdoa sambil memandang langit, berharap ada bulan malam ini. berharap bulan menyampaikan rinduku pada kakakku yang disana. berharap kau selalu mengikuti kita secara bergantian. dan berharap kau sampaikan pesanku bahwa kau selalu mengikuti kita berdua seperti dulu.
*selintas cerita di atas terlihat seperti kata-kata di film, tapi itulah realistisnya
hari demi hari berlalu, malam demi malam berjalan, kita pun bertambah usia, semakin hari hubungan kita semakin merenggang, tanpa kita sadari kita melupakan teori bulan yang kita buat sendiri.
semenjak kelas 6 MI, tiap kali berangkat dan sehabis sholat subuh di masjid aku selalu memandang bulan dan bintang bintang, melihat rasio bintang, melihat bentuk bulan. selalu ada aura yang beda di setiap saat.
aku telah dewasa, melanjutkan kuliah di surabaya, kakakku pergi ke malaisyia. aku terkejut ketika datang pertama kali ke surabaya. aku melihat langit malam dan tak kutemui bulan dan bintang bintang, yang ku temui hanya cahaya merah. apakah bulan dan bintang malu padaku? ataukah bulan mengikuti kakakku bukan mengikuti aku? jarang sekali ku temui bintang dan bulan.
malam demi malam berlalu, tiap kali sehabis wudhu pasti ku berdoa sambil memandang langit, berharap ada bulan malam ini. berharap bulan menyampaikan rinduku pada kakakku yang disana. berharap kau selalu mengikuti kita secara bergantian. dan berharap kau sampaikan pesanku bahwa kau selalu mengikuti kita berdua seperti dulu.
Comments