Oleh oleh dari Banyuwangi

Sebelumnya ku merasa bimbang untuk ikut ke kota tempat kelahiran teman akrabku yaitu banyuwangi, tak sadar mulutku berbicara kata "aku ikut" sebelum otakku memerintahkan untuk berfikir sejenak.

Tanpa rasa bersalah dan rasa ingin menepati janji aku ikut pergi bersama 11 temanku yang lain ke banyuwangi. perjalanan lancar sampai pada kereta api.

Cerita dimulai sejak liburan semester lalu,aku pergi ke pare hanya 3 minggu, lebih cepat dari dugaanku, aku pulang karena demam, demam yang sangat menyiksa, tanpa pikir panjang aku putuskan untuk pulang tanpa pamitan pada semua teman temanku di camp pare, sejak itu aku selalu terbayang ingin kembali ke sana dan minta maaf karena telah memutuskan tali silaturrahim begitu saja, tiap malam aku selalu mimpi tentang teman temanku itu, aku di bayangi rasa bersalahku, sampai pada hari kamis lalu, aku secara tidak sengaja satu kereta bersama dua temanku yang dulu di pare, aku dekati dan segera terucap kata salam dan kata maaf dariku karena dulu tidak berpamitan dengannya. kita berbicara sebentar saja, dan aku segera kembali ke gerbong teman temanku yang dalam perjalanan ke banyuwangi.

Sejak itu aku banyak diam di kereta api. aku berfikir dunia ini begitu sempit. dan tak lupa terucap kata beribu kata syukur padaNYA yang telah mempertemukan aku dengan dua temanku yang dulu.

Sebenarnya ada rasa kecewa karena aku tidak duduk di samping jendela,karena aku sangat suka dengan pemandangan alam,sejenak aku jongkok hanya sekedar untuk melihat pemandangan di luar, sesekali aku terganggu dengan suara tangisan anak kecil yang kepanasan dalam kereta, aku terdiam sejenak dan pikiranku langsung tertuju pada bapakku. aku merasa kangen padanya, kangen dengan omelannya, kangen dengan wataknya yang keras, karena sejak kecil aku lebih sering di asuh olehnya, hatiku luluh dan pingin nagis tapi tak akan ku lakukan di depan teman temanku.

Sesampai di rumah temanku, segera ku bersihkan diri dan sholat, mengucapkan rasa syukur kepadaNYA yang telah mempertemukan aku dengan dua teman lamaku, dan mengucapkan salam maaf kepada bapakku tercinta yang berada jauh disana. "maaf, karena aku tak meminta izin padamu, maaf karena aku tidak menjadi anak yang berbakti padamu dan maaf jika sampai detik ini aku belum bisa menjadi anak yang engkau harapkan" terpikir sejenak, jika sampai akhir hayatku tolong maafkan kesalahan anakmu ini dan sampaikan salam kangen pada ibu dan adik adikku.

Aku tak tau apa yang sedang terjadi pada batinku, sejak saat itu aku memilih untuk banyak diam dan berfikir tentang semua perilakuku,aku tak tau apa yang sedang di fikirkan oleh semua teman temanku tapi jika aku boleh mambagi perasaan ini, sebenarnya aku cemburu pada kalian semua, kalian bisa tertawa, tersenyum, tapi aku hanya bisa tersenyum dan tertawa menutupi kegundahan hatiku.

Kalian begitu bebas berekspresi, sedangkan aku terikat dengan semua janjiku, janji dengan agamaku yang tak boleh melihatkan aurat walau sedikit saja. aku bingung, lantas apa yang harus aku lakukan?, aku hanya duduk melihat kawah gunung ijen,sesaat ku melihat para pemikul belerang, ingin rasanya aku membantu mereka, aku hanya duduk di tepi pantai dan tak jarang aku berlari lari tanpa alasan yang jelas hanya untuk menghilangkan rasa penatku.

Tapi aku sangat bahagia bersama kalian semua, aku suka saat saat itu dan aku akan menunggu rencana kalian untuk melakukannya lagi.akan ku tunggu dengan sabar. aku suka dapat pengalaman baru dan yang paling ku suka yaitu pasti ada hal yang tak terduga terjadi bersama kalian dan itu sangat mengasikkan, menyenangkan.

Terima kasih untuk allah SWT, terima kasih pada kedua orang tuaku, terima kasih pada mmb rangers08, aku senang berada bersama kalian. mungkin note ini tidak begitu penting bagi kalian, tapi aku merasa lega jika membagi perasaan bersama kalian, mungkin aku tidak penting di mata kalian, tidak berpengaruh pada kalian, tidak lebih pintar dari kalian tapi dari rasa tercampakan itulah yang membuatku bangun dan bersemangat untuk hidup dan menjalani semua ini.